Marxisme dan Hijrah (Lanjutan)
* * * Di sini juga saya mau menguraikan secara ringkas sikap dari seseorang G. Hal ini penting karena sikapnya terdapat sering sekali. Dia menyurat kepada saya: “Salam alaikum, Alexander Gachikus! Saya sudah membaca tulisan anda tentang definisi [pertegasan] dari pikiran dan pemikiran dari sudut ideologi Marxisme dan dari sudut ideologi Islam. Itu sangat menarik. Yang tidak jelas cuma, bagaimanakah anda menegaskan bahwa “sekutu kami ialah Islamisme”, kalau Islam mengakuilah [adanya] Tuhan, sedang anda tidak mengakuinya?” Saya menjawab kepada dia: “Salam alaikum, G.! Kalau saya mengarti anda benar, anda sudah membaca tinjauan saya [buku “Pemikiran” oleh Taqiuddin an Nabhani] yang ditulis lebih kurang sepuluh tahun lalu. Pandangan saya pada waktu itu ada agak “mentah”, agak “kasar”, menurut paham saya sekarang. Pada waktu itu saya mengenal Islam kurang sekali, mengenal hal ini secara tidak langsung cuma. Adapun pertanyaan anda, pertama sekali,